Belakangan ini dalam diam, sering
sekali mengambil napas dalam – dalam. Sekedar melepas sedikit beban yang
menyesakkan dada. Sekedar memenuhi pasokan oksigen dalam concave. Tubuh ini memang lelah. Tapi hati ini lebih lelah. Seperti
yang sudah pernah terjadi berkali – kali sebelumnya. Tapi saya harus kuat. Dan
saya yakin saya bisa melewati ini semua tanpa tangisan berhari – hari dan
memaksa tubuh ringkih saya menerima akibatnya. Maafkan saya yang telah melukai
dan mencabik hati.
Terkadang
sebelum kita memberi seseorang tamparan yang cukup keras (yang kita sendiri
tidak percaya bisa melakukan itu), kita harus menampar diri sendiri dengan
tamparan yang lebih keras.
Kalau saya tidak melakukan itu anda tidak akan pernah sadar kan? Saya sudah berusaha dan berjuang keras sejak bertahun – tahun lalu anda hadir di kehidupan saya dan mencoba bersabar. Demi Allah, tidak ada maksud lain selain karena-Nya. Saya hanya ingin mengajak anda berjalan bersama menggapai ridha-Nya. Entah mengapa dari dulu anda tidak pernah percaya kepada saya. Sekarang saya benar – benar berada di titik kepasrahan kepada-Nya. Entahlah selanjutnya....
Kalau saya tidak melakukan itu anda tidak akan pernah sadar kan? Saya sudah berusaha dan berjuang keras sejak bertahun – tahun lalu anda hadir di kehidupan saya dan mencoba bersabar. Demi Allah, tidak ada maksud lain selain karena-Nya. Saya hanya ingin mengajak anda berjalan bersama menggapai ridha-Nya. Entah mengapa dari dulu anda tidak pernah percaya kepada saya. Sekarang saya benar – benar berada di titik kepasrahan kepada-Nya. Entahlah selanjutnya....
Sudah banyak
rencana masa depan yang kita rancang. Tentang menyempurnakan separuh agama ini.
Tak hanya rencana yang indah saja. Kemungkinan buruk juga tak luput dari
hitungan kita. Yang pasti pembahasan kita benar – benar nyata dan tinggal
menunggu realisasi beberapa tahun lagi. Insya Allah dimudahkan. Tinggal menunggu
roda raksasa ini berputar dan berhenti di masa itu.
Entah mengapa anda
tidak pernah bisa berpikir seperti ini (Jodoh Dunia Akhirat – Untukmu CalonImamku), yang pernah saya kirim untuk anda kapan lalu? Susah sekali menghadapi
anda beberapa tahun ini. Apa hati anda sudah begitu keras sehingga tidak bisa
menerima ajaran yang mulia ini? Atau memang jika diibaratkan sebuah kayu, anda
sudah terlalu bengkok dan sangat susah diluruskan? Atau mungkin sekarang sudah saatnya
saya menyerah???
Hanya bisa tersenyum ketika menemukan dan membaca
kembali semua kisah – kisah ini :- http://ivafirdayanti.blogspot.com/2012/10/bukan-tentang-saya.html
- http://ivafirdayanti.blogspot.com/2013/05/do-you-still-remember.html
- http://ivafirdayanti.blogspot.com/2013/07/flashfiction-untukmu.html
- http://ivafirdayanti.blogspot.com/2013/07/the-end.html
- http://ivafirdayanti.blogspot.com/2013/07/fiction-dia.html
- http://ivafirdayanti.blogspot.com/2013/07/flashfiction-is-it-called-breakup.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar