Posting kali ini saya akan menjawab pertanyaan dari seorang kawan. Tanggal 9 Juli kemarin A’yun, kawan saya menelepon kira – kira pukul 3 sore. And you know what? Saat itu saya sedang maskeran. Dan dengan wajah belepotan masker buah apel, saya harus sedikit bernostalgia menjawab pertanyaan – pertanyaanmu tentang masa lalu saya -_- . Jadi, ya, maaf kalau waktu itu suara saya agak jauh, takut ponsel nempel di pipi terus kena masker saya *hehehe. Setelah sesi pertanyaan tentang masa lalu dan ngalor ngidul bercerita, A’yun mengajukan pertanyaan. Pertanyaan itu adalah “Apa Beda Solo dan Surakarta?” Setelah bertanya kepada sesama manusia ke sana ke mari, tanya teman – teman baru saya (meskipun jawabannya agak ngaco -_-), baca makalah orang, dan tanya mbah google, inilah jawaban versi saya. Kalau kurang jelas atau kurang puas, silakan melakukan observasi sendiri. Insya Allah saya siap membantu kok :). Lagipula, kamu kan calon sejarawan lulusan UI, pasti lebih paham masalah sejarah daripada saya yang hanya penggemar sejarah ini :).
Surakarta merupakan
salah satu ikon budaya Indonesia. Di dalamnya mudah sekali dijumpai budaya Jawa.
Hal ini dapat dilihat dari seni bangunan, kemasyarakatan, kuliner dan
bahasanya. Yang sangat mencolok adalah seni bangunan dan bahasa Jawa kental
yang mereka gunakan. Saya sendiri masih berasa
di Kediri kalau berada di Solo, soalnya dialeg orang sini mirip sekali dengan
orang Kediri. Dan kalau siang hari masih sering terdengar bunyi gending dan
gamelan, saya jadi mengantuk mendengarnya :D.
Dilihat dari sisi sejarah,
Surakarta dulu adalah sebuah kerajaan bernama Kartasura. Kemudian
Kartasura dipindah ke sebuah desa yang bernama Solo (seperti baca Colo, Kudus).
Sejak itulah Kerajaan Kartasura berubah nama menjadi Kerajaan Surakarta
Hadiningrat. Surakarta itu sendiri dahulunya adalah satuan daerah karesidenan
yang mencakup Solo dan beberapa kabupaten di sekitarnya. Sebagai contoh hingga
saat ini plat nomor AD tidak hanya tertempel pada kendaraan bermotor wilayah
Kotamadya Surakarta (Solo), namun juga di plat kendaraan Kabupaten Sragen,
Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, dengan kode kabupaten diidentifikasi
dari digit huruf setelah baris angka plat. Sampai sekarang Surakarta masih
lestari. Terbukti dengan adanya Raja dan keluarga ndalem yang sah. Keraton
Surakarta diakui oleh RI. Yang resmi diakui RI itu Surakarta, bukan Solo. Karena
yang resmi adalah Surakarta, masalah administrasi dan pendidikan yang digunakan
adalah Surakarta. Kalau masalah pariwisata dan perdagangan kebanyakan masih
memakai nama Solo, seperti nama sebuah stasiunnya, Solo Balapan. Kalau lihat
peta pun yang ada pasti namanya Surakarta, bukan Solo. Saya juga mencoba
mencari di google dengan kata kunci “Solo”, tapi yang muncul ngaco semua -_- . Ketika
saya ganti “Surakarta” baru menemukan yang saya cari. Tapi kalau naik bus,
kereta, atau kendaraan umum lain untuk menuju daerah ini, jangan harap
menemukan kata Surakarta. Yang ada pasti kata Solo. Sejauh ini saya belum
pernah menemukan awak bus atau orang yang pergi ke daerah ini bilang, “Saya mau
ke Surakarta”, pasti bilangnya, “Saya mau ke Solo”. Sama seperti orang sana
ketika mengatakan “Saya orang Solo”, tidak ada yang mengatakan, “Saya orang
Surakarta”. Kalau menurut saya, Solo sendiri adalah sapaan akrab untuk kota
Surakarta. Tapi sayang, nama Solo malah lebih beken daripada nama Surakarta. Hehehe. Jadi, jangan sampai bingung
atau engkel – engkelan masalah
perbedaan Solo dan Surakarta lagi. Hehehe :D.
Nah, kalau
di atas tadi saya katakan Surakarta sebelumnya adalah kerajaan bernama
Kartasura, pasti bingung lagi karena nama Kartasura itu juga nama daerah yang ada
di dekat Solo/Surakarta. Memang yang sering membuat orang bingung adalah nama –
nama seperti Sala, Solo, Surakarta, Kartasura, Salakarta, dan Salatiga. Sala atau
Solo sebenarnya sama, hanya beda pelafalan saja. Surakarta sudah saya jelaskan
di atas tadi. Jika anda bisa membedakan antara Tokyo dan Kyoto #beda jauh :p ,
begitu pula perbedaan itu dengan Surakarta dan Kartasura. Kartasura adalah
daerah yang terletak di sebelah barat Surakarta, nama sebuah kecamatan di
Kabupaten Sukoharjo. Tentang Salakarta, nama Salakarta sudah tidak dipakai saat
ini. Sebenarnya ini adalah ungkapan lain bagi Kota Surakarta. Sekarang ini,
hampir tidak ada yang menggunakan istilah ini. Kemudian yang terakhir adalah
Salatiga, ini tidak ada hubungannya dengan istilah – istilah sebelumnya. Salatiga
adalah nama sebuah kota kecil di sebelah tenggara Semarang. Berasal dari kata “Salah
Tiga”, suatu cerita rakyat yang berkembang di sana.
Sekian penjelasan
dari saya. Semoga tidak lagi bingung ketika berkunjung ke kota pemilik Sungai Bengawan
ini. Dan semoga tulisan saya di atas tidak semakin menambah bingung. Hehehe
nice info, jadi tau nih ;-)
BalasHapusDear Iva,
BalasHapusSalam kenal... :)
Aku nyasar ke blog kamu waktu nyari info ttg 'yg bener Solo ato Surakarta siy?'
Tengkyu yah udah bikin artikel ini.
Keep writing!!!
Sama2.. :) . trimakasih jg sdh mampir.. :)
HapusNahh akhirnya tau perbedaannya, pas ada kunjungan ke Solo.. Jadi kepo masalah ini .. Hehe
BalasHapusSolo asalnya dari sala.. Nama desa dimana dsitu akhirnya didirkan kerajaan surakarta hadiningrat
BalasHapusisi blog ini sama dengan yang ini, dengan modifikasi. pls check!
BalasHapushttp://lambayun-wisanggeni.blogspot.co.id/2010/06/antara-sala-solo-surakarta-kartasura.html
siapa yang nulis duluan...!
Saya malah tambah bingung, tapi menikmati tulisan ini :D
BalasHapusTadinya agak bingung juga antara Solo dan Surakarta. Setelah membaca artikel ini, dapat pencerahan juga. Thanks.
BalasHapususul: kalau bisa kombinasi warna template dan tulisan diubah biar mata yang membaca artikel tidak sakit. Jujur saja, mata saya agak sakit.
Punya Masalah Kunci Mobil Di solo
BalasHapusSilahkan Hub Kami
https://ahlikuncisolo.net/ahli-kunci-mobil-solo-24-jam/