Rabu, 21 Maret 2012

Perahu Kertas : Radar Neptunus Kugy dan Kenaan


-->Sebuah novel karya Dewi Lestari atau yang lebih akrab disebut Dee. Bercerita tentang Kugy, cewek mungil, aneh, yang bercita-cita menjadi penulis dongeng. Keenan yang cerdas, mampu menghasilkan lukisan-lukisan bernyawa.

Tentang rasa yang tak terungkap antara keduanya. Pertemuan pertama Kugy dan Keenan langsung klop dan kompak menyebut mereka agen Neptunus. Kebetulan zodiak mereka sama, aquarius. Berawal dari kebiasaan Kugy yang sejak kecil suka menulis surat untuk Dewa Neptunus dan kemudian dihanyutkan di aliran air yang dekat dengannya. Baginya semua aliran itu akan menuju ke laut dan coretannya akan diterima Neptunus. Walau pun setelah dewasa dia tahu Neptunus itu hanya sekedar khayalan masa kecilnya, dan aliran itu tidak semuanya mulus menuju laut. Perjalanannya dengan Keenan sebagai sesama agen Neptunus tidak sesederhana jalan pikiran manusia. Mulai dari awal bertemu Keenan Kugy sudah punya pacar bernama Joshua. Keenan pun terpaksa menyukai Wanda, sepupu Noni, sahabat Kugy. Semua berjalan tanpa ada yang mau mengungkapkan perasaan masing-masing. Bahkan hingga Kugy meninggalkan Ojos (panggilan sayangnya untuk Joshua), dan Keenan mengetahui semua obsesi Wanda terhadap dirinya.

Keenan sama sekali tidak berminat untuk menjalankan perusahaan papanya. Dia lebih suka tenggelam dalam lukisannya. Kuliah ekonominya dilakukan dengan terpaksa walau IPK-nya hampir mencapai nilai sempurna. Papa tidak pernah setuju dengan keinginannya untuk melukis. Mau jadi apa nanti dengan lukisan-lukisan tidak berguna itu. Padahal Lena, mama Keenan dulu adalah seorang pelukis juga. Sikap papa dilandasi oleh masa lalu Lena dengan Wayan, seniman asal Bali. Baginya membiarkan Keenan di dunia lukisannya akan membangkitkan peristiwa masa lalu itu. Kenangan Lena bersama Wayan. Puncaknya Keenan meninggalkan kuliahnya di Bandung dan pergi ke Bali untuk menjadi seniman seutuhnya. Menyatu dengan dunianya dan tinggal bersama Wayan tanpa ada keluarga yang tahu kecuali mama. Semua objek lukisannya sama dan merupakan rangkaian cerita. Jenderal Pilik dan Pasukan Alit. Itu adalah dunianya dengan Kugy sewaktu menjadi relawan di Sakola Alit. Tidak ada yang bisa dilukisnya selain itu. Di Bali pula Keenan bertemu keponakan Wayan, Luhde, yang kemudian menjadi kekasihnya walau sebagian hatinya masih terisi Kugy.

Di Bandung, Kugy masih meneruskan kuliah dan mengambil semester pendek agar cepat lulus. Kugy sudah tidak bersemangat menjalani kuliah semenjak perasaannya kepada Keenan semakin membuat rentetan masalah baru bahkan dengan sahabatnya sendiri, Noni. Tiga tahun mereka seperti orang yang tidak kenal. Sewaktu magang di sebuah perusahaan Kugy menemukan sosok Remi yang mencoba meyakinkannya bahwa dia nyata dan ada di samping Kugy.

Papa Keenan sakit keras dan membuat Keenan harus kembali ke Jakarta untuk sementara menggantikan tugas papanya. Dunia rasanya sempit ketika semuanya berkaitan dan berhubungan satu sama lain. Semua perlahan akhirnya terungkap. Pertemuan tidak sengaja Kugy dengan Luhde di Bali sewaktu berlibur dengan Remi, Keenan yang ternyata sudah kenal lama dengan Remi dan Remi lah pembeli pertama lukisan Keenan yang membuatnya kembali bersemangat melukis. Setelah keterpurukan yang cukup lama, keputusan yang sulit, dan keikhlasan menyerahkan orang yang disayang…

Surat terakhir Kugy untuk Neptunus :
Nus,
      Tahunan nggak nulis surat ke markas. Jangan marah, ya.
      Tapi kami memang mau berhenti jadi agen.
      Tidak ada lagi rahasia. Tidak ada lagi mimpi.
      Karena mimpi itu sekarang sudah kami jalani. Sekarang. Selama-lamanya.

K&K
(dan satu lagi K kecil…masih di perut)

Perahu kertas bergoyang sendirian. Perlahan ditinggalkan perahu kayu yang bertolak kembali ke bibir pantai, mengantarkan Kugy yang segera berlari turun memecah air. Seseorang sudah berdiri menunggunya dengan tangan terentang, siap merengkuh lalu mengangkat tubuh mungilnya ke udara. Keenan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar