Senin, 09 Desember 2013

Bab 5



Halya terbangun pukul lima pagi dan mendapati sesosok tubuh tertidur di sampingnya. Raka. Hasratnya memilih untuk memeluk Raka dan berbagi kehangatan dalam dinginnya udara Bandung pagi ini. Tapi otaknya yang masih waras memutuskan untuk tidak melakukannya.
Aku tidak mencintainya. Bagaimana aku bisa memeluknya? Umm...mungkin kalimat awal tadi perlu diralat. Aku belum mencintainya.
Sudah tiga bulan terhitung sejak Raka mengikrarkan janji di depan ayah, mama, penghulu, teman – teman kantor, dan ratusan tamu yang hadir hari itu. Hari pernikahan mereka. Setidaknya jika ini masih pantas disebut pernikahan. Jangankan membayangkan cerita pengantin baru yang romantis, menikah dengan Raka rasanya masih seperti mimpi bagi Halya. Mereka menikah tanpa cinta. Hanya berbekal rasa nyaman sebagai teman. Semalam mereka “terpaksa” tidur dalam satu ranjang karena sudah terlalu lelah untuk berdebat masalah ranjang seperti biasanya jika mereka menginap di rumah orang tua mereka. Mana mungkin mereka meminta dua kamar sedangkan seluruh dunia juga tahu kalau mereka sudah resmi sebagai suami istri. Mami pasti langsung menyiapkan sidang istimewa untuk mereka jika itu terjadi.

Jumat, 29 November 2013

Cerita dari Malang

           Perkenalkan, saya salah satu dari dua delegasi dari Universitas sebelas Maret untuk LKMM Nasional IKAMABI 2013 di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Saya sebenarnya bingung kenapa bisa saya yang berangkat. Hehehe. Namun dengan mengucap bismillah, hati ini memantapkan niat dan membuka pikiran untuk menerima ilmu dari kota apel. Seperti de javu, perjalanan ini mengingatkan saya akan perjalanan empat tahun silam. Di kota yang sama dengan kegiatan bernama Pembinaan Kepemimpinan Pengurus OSIS tingkat SMP/SMA se-Jawa Timur. Dan kali ini saya kembali ke sini dengan aroma yang hampir sama. Mungkin bedanya kalau dulu tingkat provinsi, sekarang tingkat nasional. Yaa, setelah selama tiga tahun di SMA saya vakum dan berhenti menjadi manusia aktif *hehehe :D rasanya kangen juga dengan sibuknya kegiatan. Kangen pulang sore atau malam untuk menyiapkan kegiatan, kangen suasana rapat, kangen maju memegang mikrofon dan melakukan sambutan setiap kali  ada acara *hahaha. Rasanya sedikit hampa ketika tidak melakukan apa pun.
Rabu malam (13/11) sekitar pukul 21.00 WIB saya berangkat dari kos menuju agen bus Rosalia Indah dekat Terminal Tirtonadi Solo. Di tengah hujan yang cukup lebat saya diantar mbak Kristin (mbak kos saya yang saya panggil mbak dokter karena sudah lulus pendidikan dokter, dan sekarang sedang koass).

Rabu, 30 Oktober 2013

You Are A Midwife

3 tahun perjalanan membuat kita belajar, memahami, dan berfilosofi dengan sebuah profesi baru kita.

Kita mungkin sedikit berbeda dengan teman dari jurusan lain yang bisa dengan mudah mengikuti trend mode rambut atau pun pakaian. Kita menjadi mahasiswa yang masih mempunyai aturan dan tata tertib ketika pergi ke kampus. Bahkan ada sebagian besar dari kita yang diharuskan memakai seragam setiap ke kampus. Dari ujung rambut sampai ujung kaki kita punya aturan tersendiri. Namun kita harus tahu alasan mengapa kita tidak diperkenankan memanjangkan kuku? mengapa kita tidak boleh membiarkan rambut panjang tergerai dan harus memakai hairnet kemudian digelung atau ditekuk? mengapa kita tidak boleh memakai cincin, jam tangan, atau perhiasan lain yang melekat di tangan sewaktu memegang pasien?
Karena...
Kalau tidak dipotong, ujung kuku bisa merobek sarung tangan steril pelindung kita, tempat kuman bersarang, dan melukai bayi mungil yang kita rawat. Begitu juga ketika mengenakan cincin dan perhiasan tangan yang lain. Itu semua untuk  keselamatan kita sendiri dan pasien yang kita rawat.
Kita sebagai bidan mungkin tidak bisa terus mengikuti semua trend fashion, tetapi yang terpenting kita harus terus mengikuti perkembangan ilmu terkini di bidang kebidanan.

Perjuangan dari mengebut SKS yang terasa mustahil dilalui, perjuangan mencari target partus di tengah kegelapan, perjuangan menulis laporan diantara kesibukan pengabdian dan perjuangan untuk konsul dengan seribu penantian hingga lupa jadwal makan.
Tapi . . . .

Sabtu, 07 September 2013

From Surabaya To Surakarta



Dalam menjalani hidup kadang kita bertemu dengan suatu hal bernama kerelaan untuk melepas. Ya... You know lah... What I mean. Tapi saya tidak pernah menyesali apa yang sudah digariskan-Nya untuk saya. Memang berat untuk berdamai dengan diri sendiri. Tapi sejauh ini alhamdulillah masih bisa diusahakan dan dilakukan. Bersyukur adalah cara yang paling mujarab untuk berdamai dengan diri sendiri. Bukankah nikmat-Nya akan bertambah ketika kita bersyukur? Jadi ingat lagunya Bondan Prakoso deh... “...Ketika mimpimu yang begitu indah tak pernah terwujud. Ya sudahlah... “ . Everything will be okay kok. Seseorang pernah berkata kepada saya, “Bersyukur terhadap apa yang sudah kamu capai. Selalu dan selalu bersyukur. Selalu berprasangka baik kepada siapa pun. Yang terpenting jangan merasa rendah diri seakan sudah tidak ada harapan. Percaya bahwa sebenarnya kegagalan ini adalah tabungan keberhasilan yang akan diambil pada waktu yang tepat nanti”. Terimakasih kakak atas petuahnya :D .
Masih ingat postingan yang ini? Ya, saya sangat amat ingin menjadi seorang dokter. Meski tidak terlalu berambisi untuk mendapatkannya. Hanya mengikuti passion dan kata hati. Karena bahagia itu sederhana.

Kamis, 05 September 2013

Kepada Bunga – Bunga Masa Depan

Aku terlahir sama dengan kalian. Terlahir dalam keadaan suci dari rahim seorang yang suci pula. Garis hidup yang membedakanku dengan kalian. Setidaknya kalian lebih beruntung daripada aku. Di usia yang belia, apa yang kalian lakukan sekarang? Pasti kalian sedang sibuk dengan segudang asa yang sedang kalian usahakan untuk tercapai. Sedangkan aku masih tidak tahu sampai kapan harus berada dalam fase seperti ini. Stagnan. Tanpa perubahan barang satu mili pun. Setiap hari yang aku kerjakan hanya “melayani” mereka dengan sebaik – baiknya. Aku bahkan tidak tahu sudah berapa banyak laki – laki yang menghabiskan malam denganku, sudah berapa ratus ribu sperma yang mengotori rahimku. Kalian pikir aku bahagia hidup seperti ini? Sama sekali tidak. Aku tidak pernah meminta, bercita – cita, atau berpikir aku akan seperti ini. Semua berawal dari kebodohanku sendiri. Kebodohan terbesar dalam hidupku. Rasanya lebih bodoh dari orang yang paling bodoh sekali pun. Rasanya lebih bodoh daripada ketika mendapat nilai dua untuk pelajaran matematika. Salahku sendiri yang tidak mengindahkan firman-Nya. “Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk” . Tuhan

Sabtu, 31 Agustus 2013

5 Days



Lima hari ini mungkin adalah hari paling melelahkan sepanjang sejarah hidup saya. Berawal dari tanggal 27 kemarin sampai hari ini tanggal 31 jangan harap bisa tidur tenang dan nyenyak. Memang sih, sebelumnya pernah mengalami kegiatan – kegiatan semacam ini, tapi yang berturut – turut ya baru kali ini sepertinya. Tanpa ada jeda atau pun koma. Layaknya kalimat ini adalah kalimat panjang yang  lama sekali baru bertemu tanda untuk berhenti. Sebelum tanggal 27 juga sudah kenyang berkeliling Surakarta hanya demi air minum kemasan berisi 250 ml. Heran juga kenapa produsen air minum kebanyakan memproduksi air kemasan gelas 240 ml. Kenapa tidak sekalian saja 250 ml #maksa :D. Yang lebih membuat gubrak adalah air kemasan 250 ml itu ada di Kediri, di rumah gue pula -_- . Masa saya harus pulang hanya demi 250 ml. Konyol -_- . Setelah berkeliling sampai sore dengan Tyas dan Firdia (teman baru saya) akhirnya ketemu 250 ml tapi bukan kemasan gelas. Bodo deh, kagak peduli, yang penting 250 ml. Itu udah kayak semua swalayan, toko, supermarket, minimarket, semuanya diubek – ubek deh. Yang penting sudah sangat berusaha untuk memenuhi tugas dari panitia OSMARU. Dan alhamdulillah ya, sesuatu sekali saya mendapat air 250 ml itu secara cuma – cuma dari seorang teman yang berbaik hati mau membawakannya. Hehehe. And you know what???

Kamis, 15 Agustus 2013

Ar Rosyid : Sebuah Cerita Tak Terlupa Sepanjang Masa


This is for you….
Ar-Rosyid

Saat kalian menyempatkan diri untuk melirik sebentar atau mungkin membaca tulisan ini, kita mungkin sudah berada di tempat kita masing – masing. Untuk melanjutkan mimpi kita masing – masing. Yang pasti, akan sangat sulit untuk melihat kalian lagi dalam waktu dekat ini. Melihat kita yang lengkap. 22 anak.

Juli 2010, itu adalah moment di mana kita dipertemukan untuk pertama kalinya. Di kelas X-ICP/RMBI. Dan tetap bertahan di sini selama 3 tahun ke depan. Berawal dari ribuan pendaftar, menjadi 300-an (kalau tidak salah), lalu sekitar 60-an, dan berakhir di angka 23 sebagai kita. Dan pada akhirnya takdir menggenapkan kita menjadi 22 (Special thanks to Ahmad Fajar Nugroho, yang turut ambil bagian dalam kisah ini dan mengisi sebagian tawa di kelas ini). Kira – kira satu minggu kita dipisahkan oleh kegiatan bernama MOS. Kita belum dipertemukan lagi dalam satu kelas. Entah saya yang terlalu bersemangat atau bagaimana, saya sudah menghapalkan wajah dan nama kalian sejak pertama kita datang dengan orang tua kita. Jadi sewaktu seminggu MOS, jika bertemu salah satu dari kalian saya pasti berkata dalam hati, Ini calon teman sekelas saya. Walau mungkin belum semua dari kalian mengenal saya. Waktu saya sapa banyak dari kalian melihat saya dengan tatapan bingung dan tidak kenal *jadi malu :D. Saya tidak tahu harus memberi apa untuk kalian. Untuk cinta yang tercipta tiga tahun belakangan ini. Saya hanya berhasil membuat coretan ini, dan maaf untuk itu. Kalian tahu, menghabiskan waktu bersama kalian selalu membuat saya bahagia. Mungkin pernah suatu kali saya tidak bahagia, yaitu waktu kita hampir pecah dan dikelilingi

Tentang Kita, Ar Rosyid yang Selalu Kucinta dan Kukenang


Maaf sebelumnya jika saya sok tahu tentang diri kalian. Ini hanya berdasarkan pengamatan dan penafsiran saya. Tidak ada yang salah kan dalam penafsiran? Okay, urut absen ya…

Sabtu, 03 Agustus 2013

Antara Solo dan Surakarta


Posting kali ini saya akan menjawab pertanyaan dari seorang kawan. Tanggal 9 Juli kemarin A’yun, kawan saya menelepon kira – kira pukul 3 sore. And you know what? Saat itu saya sedang maskeran. Dan dengan wajah belepotan masker buah apel, saya harus sedikit bernostalgia menjawab pertanyaan – pertanyaanmu tentang masa lalu saya -_- . Jadi, ya, maaf kalau waktu itu suara saya agak jauh, takut ponsel nempel di pipi terus kena masker saya *hehehe. Setelah sesi pertanyaan tentang masa lalu dan ngalor ngidul bercerita, A’yun mengajukan pertanyaan. Pertanyaan itu adalah “Apa Beda Solo dan Surakarta?” Setelah bertanya kepada sesama manusia ke sana ke mari, tanya teman – teman baru saya (meskipun jawabannya agak ngaco -_-), baca makalah orang, dan tanya mbah google, inilah jawaban versi saya. Kalau kurang jelas atau kurang puas, silakan melakukan observasi sendiri. Insya Allah saya siap membantu kok :). Lagipula, kamu kan calon sejarawan lulusan UI, pasti lebih paham masalah sejarah daripada saya yang hanya penggemar sejarah ini :).

Senin, 29 Juli 2013

Berjalan di Atas Cahaya : Kisah 99 Cahaya di Langit Eropa



Judul                     : Berjalan di Atas Cahaya
Author                  : Hanum Salsabiela Rais, dkk
Genre                   : Nonfiksi/Inspirasional
Cetakan I             : Maret 2013
Cetakan II            : April 2013
Publisher             : PT Gramedia Pustaka Utama

“Sulit sekali mencari anak muda yang tertarik mewarisi seni bela diri yang sarat napas Islam ini. Kalaupun ada, pasti banyak yang mengeluh, tidak seantusias saat Twitter-an. Kalau anak kita nanti cowok, pasti kuajari silat!”
“Ada 9 jurus dasar dalam silat yang harus dihafal. Otomatis 9 ayat hafalan shalatku jadi di luar kepala. Lihat nih!”
“Sudah, Ayah…sudah! Hentikan! Aku bisa melahirkan, nih!”
Susah payah saya menghentikan tingkah polah suami saya yang sedang memamerkan kemampuan silatnya. Kedua tangan saya gunakan untuk menyanggah perut yang menyundul keluar, berusaha menyeimbangkan badan yang terkekeh sementara kaki masuk beberapa senti ke pasir pantai Costa del Sol Andalusia, Spanyol nan elok.

Review : Jalan Menuju Cinta-Mu



Judul                  : Jalan Menuju Cinta-Mu
Author               : Rhein Fathia
Editor                : Imam Risdianto
Publisher           : Penerbit Bunyan (PT Bentang Pustaka)
Genre                : Fiksi Indonesia
Cetakan I          : Juli 2013. Pernah diterbitkan dengan judul yang sama pada 2008.

Jika kita bisa melampiaskan emosi kita pada seseorang, sebenarnya saat itu kita merasa bahwa orang itulah yang dekat dengan hati kita.

Alhamdulillah dapat buku gratis lagi *hehehe. Hasil menang giveaway yang diadakan Kak Rhein. Berkisah tentang Ella dan Maya, sahabat setia selamanya. Meski berbeda sifat persahabatan keduanya tetap awet tak terpisahkan. Ella yang tak banyak bicara dan Maya yang selalu mencurahkan apa pun yang dirasakannya. Namun semua masalah datang bertubi – tubi saat rumah tangga Mama dan Papa Ella berakhir di meja hijau. Papa-sosok ayah yang sangat baik- tega mengkhianati Mama –sosok wanita karir super sibuk- dengan wanita lain.

Jumat, 26 Juli 2013

Malaikat Tak Pernah Salah

               Alhamdulillah, tidak terasa sudah sampai pertengahan ramadhan. Ramadhan kali ini memang tidak terbebani oleh tugas sekolah seperti tahun – tahun sebelumnya #ciyee, yang udah mau jadi mahasiswa :p . Urusan mencari perguruan tinggi, administrasi, dan segala urusan mahasiswa baru alhamdulillah juga sudah selesai. Kegiatan bolak – balik Kediri – Surakarta juga sudah habis. Tinggal pindah, masuk, dan resmi menjadi mahasiswa *hehehe. Karena sama sekali tidak ada kegiatan yang menuntut fokus, saya mencoba belajar mengumpulkan uang. Caranya dengan membuat kue kering untuk lebaran, walaupun yang pesan juga masih para tetangga *hehehe. Semua step saya sendiri yang mengerjakan (ternyata capek banget!). Rasanya pinggang seperti mau patah waktu proses membentuk adonan yang memakan waktu berjam – jam dan harus duduk dalam waktu lama  -_- . Untuk bagian mengoven itu urusannya ibu, saya bisa sih, sebenarnya *hehehe. Yah, lumayan untuk menambah tabungan. Karena rencana setelah lulus nanti saya harus bisa membiayai sendiri biaya kuliah lanjutan saya. Entah untuk melanjutkan S1 atau D4. Rencana yang lebih besar juga pengen nerusin S2. Aamiin. Insya Allah.
                Ramadhan kali ini juga tidak terlalu banyak acara buka bersama yang saya hadiri. Mungkin karena sebagian besar teman juga masih sibuk mengurus perpindahan status dari siswa menjadi mahasiswa. Malah ada teman saya yang sudah masuk sejak kemarin – kemarin. Posting kali ini saya akan membahas obrolan singkat waktu buka bersama teman – teman alumni asrama putri kemarin. Karena obrolan itu terngiang – ngiang dan terus mengusik saya.

Senin, 22 Juli 2013

Flashfiction : Is It Called Breakup?



Mereka mengerumuni benda asing itu. Sepertinya dari masa lalu. Sobekan kertas bertuliskan deretan huruf dan angka yang tidak mereka mengerti. Hanya sobekan berisi huruf dan angka yang sepertinya sengaja disusun berurutan. H-1, H-2, E-7, E-8, J-5, J-6, D-8, D-9, F-7, F-8, I-8, I-9. Apa makna deret ini? Siapa manusia dari masa lalu yang meninggalkan ini?

Minggu, 21 Juli 2013

Fiction : Dia


#dibuat untuk bersenang – senang dan sedikit melupakan masalah yang menghantam akhir – akhir ini. Terapi menulis, saran dari seorang psikolog untuk mengobati diri sendiri.

Inspired by : My True Story


“Mm, kamu merasa anginnya berhenti nggak?”, dia bertanya padaku. Aku hanya mengangguk sambil merasakan suasana yang tiba – tiba tenang, tanpa desau angin.

“Katanya, suasana seperti ini yang pas banget untuk sholat malam”, dia kembali berkata. Aku melirik jam di ponsel yang menunjukkan hampir pukul tiga pagi. When I first saw you. Four years ago.

***

Jumat, 19 Juli 2013

Flashfiction : The End ?

Dia membuka almari dan meraih sesuatu dari rak paling bawah. Sebuah plastik pembungkus. Perlahan dimasukkannya kembali boneka pink bertuliskan “I Love You” ke dalam plastik pembungkus saat pertama dia menerima pemberian itu dulu. Dia masih belum percaya dengan kesimpulan yang belum tentu benar tentang ketidakjujuran yang dilakukan terhadapnya. Ternyata saling memahami memang bukan hal yang mudah. Butiran bening mengalir kembali melewati pipinya. Logikanya terus mengingatkan bahwa ini jalan terbaik. Mengingatkan atas kepercayaannya tentang arti cinta. Ah, tahu apa dia soal cinta? Dia yang selama ini sibuk dengan pekerjaannya, seolah punya dunia sendiri dibalik kubikel berisi meja kerja dan tumpukan file berisi naskah asing yang harus dia terjemahkan. What does love mean, Al? It means, you’re happy to see someone you love happy. Hatinya bersuara menguatkan. Biarkan kamu belajar bahwa cinta adalah ikhlas melepas demi kebahagiaan orang yang dicintai. Bukan mempertahankan atau menggenggam setengah mati.

Belasan Terakhir

Sekitar pukul dua pagi tadi saya terjaga. Menghembuskan napas pertama dengan usia baru di Ramadhan ini. Menengok ponsel dan mendapati tiga pesan masuk. Tanggal 19 untuk usia 19. Eh, beneran ya, gue udah 19 tahun? Perasaan kemarin masih 13 tahun deh. *plak. Hello world, I’m nineteen years old now. Tidak terasa sudah hampir seperlima abad hidup di dunia ini. *alay deh pakai abad segala -_- . Tua nggak sih usia 19 itu? *hehehe. Sudahlah, tidak perlu memikirkan tua muda usia seseorang. Toh, bagi saya itu hanya sederet angka yang tidak terlalu signifikan untuk diperdebatkan. Yang masih harus dan perlu dipikirkan adalah…

Jumat, 05 Juli 2013

Review : CoupL(ov)e

Judul                     : CoupL(ov)e
Author                   :  Rhein Fathia
Editor                    : Noni Rosliyani
Cetakan Pertama  : Februari 2013
Publisher          : Bentang Pustaka


Sometimes, people get married not because they’re in love. They’re couple who have some future dreams and decide to get happy life.


Kyaaaa… finally bisa baca novel ini. Seneng! pake banget ! :D . Thank you so much untuk Alfy yang sudah berkenan meminjamkan novelnya. Pertama kali tahu CoupLove ini kira-kira tahun 2010, ketemunya juga tidak sengaja waktu berselancar di dunia maya. Masih dalam bentuk online novel gitu seingat saya. Di blognya Mbak Rhein memang tidak ada versi novel lengkapnya. Tapi waktu baca beberapa bagian saya sudah jatuh cinta, dan tahun 2013 ini baru selesai dan dilempar ke pasaran. Saya dari dulu memang penikmat novel romance yang sedikit banyak mengandung unsur religi. Jadi tidak melulu romance semua isinya. Mbak Rhein pintar sekali mengolah jalinan cerita dalam novel, saya sampai terharu *hehehe. Latar belakang pendidikannya memang tidak nyambung sih, lulus dari Universitas Indonesia jurusan Fisika, konsentrasi Nuklir Partikel dan sekarang melanjutkan pascasarjana di Institut Teknologi Bandung, jurusan Magister Bisnis, konsentrasi Creative and Cultural Entrepreneurship. Tapi baginya yang penting menyenangkan dan bisa menambah pengetahuan. Mungkin karena pernah mencicipi menjadi mahasiswa UI dan ITB, novel ini juga bersetting sama. Rasanya saya kembali diajak ke Bandung dan kembali menyusuri ITB.

Kamis, 04 Juli 2013

Movie Review : Refrain

Sutradara   :  Fajar Nugros
Genre         :  DRAMA,romance
Produser    :  Ody Mulya

Skenario    :  Haqi Achmad, adaptasi
                      novel Winna Efendi
Produksi    :  MAXIMA PICTURES
Premiere    : 20 Juni 2013
Cast            : Maudy Ayunda
                      Afgansyah Reza
                      Chelsea Elizabeth Islan
                      Maxime Bouttier
                      Stevani Nepa 
                      Aditya Firmansyah
                      Inesz Tahier
                      Sheila Tohir
                      Dimas Hary
                      Ence Bagus 





Saat cinta selalu pulang. It’s always been you.

Tada…baru aja nonton nih :D #heboh sendiri. Judulnya Refrain. Waktu jalan – jalan ke toko buku sempat melihat dan pegang – pegang novelnya sih, teman saya juga ada yang punya. Dari posternya saja sudah terlihat kalau film ini pasti bercerita kisah cinta ringan remaja gitu. Nonton film ini serasa balik jadi anak SMA deh *emang udah ngerasa tua? -,- . Tak apalah, sekalian refreshing dan mereduksi stres yang melanda saya akhir-akhir ini. Okay, langsung masuk ke review saja… ehm..ehm… Jadi begini…

Flashfiction : Untukmu


Hari hampir pagi dan saya masih terjaga. Menengok ke belakang dan mendapati kenyataan. Hm...sudah melangkah sejauh ini ternyata.

Sudah berapa tawa yang kita habiskan selama ini?
Sudah berapa tangis yang kita tuang selama ini?
Sudah berapa cerita yang kita tulis selama ini?
Dan,
Sudah berapa cinta yang kita ukir selama ini?

Jika memang banyak yang lebih menarik dari dia, kenapa hanya orang ini yang berhasil menarik saya dalam pusaran tak berwujud ini?
Pertanyaan itu tidak sengaja terlontar ketika saya menunduk memendam kecamuk. Sudah berapa ratus kali saya mencoba keluar dan berlari sejauh-jauhnya. Tetapi selalu berakhir di titik yang sama. It’s always been you. Dan saya benci itu. Dengan napas tersengal saya masih mendapati dia di sini. Masih sama. Dan masih ada untuk saya.

Entah bagaimana cara Tuhan merawat cinta ini di saat cinta yang lain mati tak terselamatkan.
Danke. Thank you so much for always be here in whatever my conditions.

#note: Judge, kata – kata kasar, hinaan, dan cacian dari saya yang tidak bisa ditarik kembali, akankah mendapat kata maaf?

Jumat, 21 Juni 2013

Flashfiction : Rinai


Stasiun malam itu begitu dingin. Kereta terakhir akan membawanya pergi dari hadapanku.
“Din, senyum dong, masa dari tadi tegang begitu wajahnya. Cantikmu hilang kalau begitu terus.”
Sedikit memaksakan diri aku mencoba tersenyum untuknya.
Ia meraih kedua tanganku dan menatapku dalam.
“Din, aku janji kali ini akan cepat pulang. Ini tugas terakhirku. Setelah itu aku bisa tetap tinggal di sini menemanimu.”
Entah mengapa aku masih berat untuk melepasnya pergi.

Rinai hujan mulai datang. Air dari langit itu jatuh mengobati haus kerinduan tanah akan hadirnya.
Kapan kamu pulang? Aku sudah bosan menikmati rinai ini sendiri. Aku rindu ketika tanganmu merengkuhku dari belakang untuk melawan dingin ini. Aku rindu semua cerita yang terangkai di saat-saat seperti ini. Dan ada hal penting yang perlu kamu ketahui. Aku ingin menunjukkan ini kepadamu. Kamu pasti sangat bahagia melihat ini. Sebuah test pack dengan hasil positif.

Sabtu, 15 Juni 2013

Dunia Itu Sempit



 Kejadian kemarin semakin menyadarkan saya akan kesempitan dunia ini #halah mongopo -_- . Kemarin sebelum maghrib saya berangkat ke tempat les untuk mengambil kunci modul biologi. Mbak Ninung (tentor biologi) sudah sms saya kalau kuncinya dititipkan di FO (Front Office) dan bisa diambil malam ini. Dan saya tahu selain saya ada anak SMA lain yang akan mengambil kunci itu. Masalahnya saya tidak kenal betul dengan anak itu, hanya tahu nama dan asal sekolah. Namanya Nadia, dari SMA 1 Kediri. Berinteraksi juga hanya beberapa kali gara – gara “ngoyo” tambahan dari pagi sampai sore bersama beberapa pejuang SBMPTN lain. Padahal pagi itu saya baru pulang dari Solo dan belum tidur -_- . Saya sholat maghrib di asrama sambil menyiapkan barang yang akan saya boyong malam ini. Saya pikir biar saya saja yang nanti pinjam Nadia, kan yang minta kunci itu duluan dia. Sampai di tempat parkir Neutron saya selintas sempat melihat Nadia keluar. Saya cuek dan langsung masuk FO. Eh…kata mbaknya yang di FO, baru saja diambil sama Nadia. Tuh kan, benar dugaan saya..  “tlisipan”… -_- . Stay calm… sms Nadia dan tanya alamat rumah (sebelumnya juga sempat sms teman saya yang juga temannya Nadia), biar saya samperin ke rumahnya. Eh, alamat rumahnya kok sama seperti sekolah saya ya.. Ternyata masih dekat situ juga.. Tahu gitu saya tadi nunggu saja di asrama, tidak perlu ke Neutron *hhehehe.

Kamis, 13 Juni 2013

Flashfiction : No Title


Hm…bau ini…
Aku mencoba membuka lokus ingatan dalam otak. Masih meraba dan mencari. Membongkar jutaan ingatan yang terekam dalam memori. Dan aku tersadar dari mimpi.

Mimpi seperti itu berkali-kali datang. Tanpa kata atau pun suara bau parfum itu selalu hadir dalam mimpiku. Sejak mimpi itu hadir aku menjadi akrab dengan aroma itu. Dan aku suka dengan aromanya. Segar.

Beberapa waktu berlalu tanpa mimpi dan harum parfum. Tumpukan tugas kuliah perlahan membuatku sedikit lupa tentang mimpi dan harum parfum itu.

“Kring…kring...kring…”
Dering weker mengusik tidurku pagi ini. Masih setengah terpejam aku meraih weker di dekat kepalaku. Oh tidak ! jarum pendek menunjukkan angka enam lebih ! Aku terkesiap dan segera ingat jika hari ini aku ada kuliah pagi pukul tujuh.

Kamis, 23 Mei 2013

We Are Here :)


Walau sudah terhitung lebih dari seminggu yang lalu, bagi saya tidak ada yang basi tentang kami. Selasa (14/5) lalu kami berangkat ke Gunung Bromo. Sebuah tempat yang cukup indah dan cukup menawan hati kami. Selasa malam kami berangkat. Setelah menunggu salah satu anggota kami yang tidak kunjung datang. Kesan pertama sampai kesan terakhir sama saja -_- , (untuk temanku, Laila, yang sangat saya cintai, semoga sedikit demi sedikit kebiasaannya bisa berkurang ya :D). Perjalanan malam itu cukup menyenangkan. Nabila, seperti biasa menyumbangkan suaranya untuk kami dengar. Saya sendiri seperti biasa jika sudah di dalam bus selang beberapa menit pasti mengantuk, apalagi siangnya saya tidak tidur. Meski tidak nyaman tidur di dalam bus dan berkali – kali terjaga, saya menikmati perjalanan kali ini. Sekitar pukul tiga pagi kami sampai.

Sabtu, 11 Mei 2013

Flashfiction : Do You Still Remember?

Hari ini 11 Mei. Empat tahun silam kita pernah bersua. Tanpa sengaja. Tanpa rencana. Aku masih mengingatnya. Tidak pernah lupa. Di tengah dingin dan gelapnya malam kau menyapaku lebih dulu. “Awas lo ya,hati-hati, nanti ada yang nemenin kamu di sini. Hhehe. Oke,selamat bertugas ya”, begitu kalimatmu untuk menakutiku, tapi aku tidak takut. Itu adalah kalimat pertama yang kau tujukan kepadaku. Aku hanya tersenyum simpul membalas candamu. Aku belum mengenalmu. Hanya namamu saja yang kutahu. Lalu kau pergi. Meninggalkanku sendiri di antara pohon – pohon yang menjulang dan malam yang semakin larut.

Aku semakin sering melihatmu. Bekerja sama denganmu.

Hari ini 11 Mei. Seperti sudah di-setting daerah asosiasi cerebrum otakku segera mencari rekaman empat tahun lalu. Menayangkannya kembali dan membawaku ke masa itu. Sekitar 4 tahun + 5 jam + 30 menit yang lalu kita bertemu untuk pertama kalinya. Tanpa sengaja. Tanpa rencana. Dan aku masih mengingatnya. Tidak akan pernah lupa.

Jika memang ada rasa yang tak biasa di antara kita, aku mohon biarkan saja. Sampai Dia menunjukkan jalan terbaik untuk kita. Jalan terbaik yang tentu mendapat ridha-Nya.
                                                               
_Untukmu, yang entah tahu entah tidak. Semoga kamu tidak pernah bosan melafalkan dan mentadabburi ayat-ayat-Nya_

Jumat, 10 Mei 2013

Movie Review : Cinta Brontosaurus



      Sutradara           : Fajar Nugros
      Produser            : Chand Parwez &
                                   Fiaz Servia
Penulis Naskah : Raditya Dika
Pemain               : Raditya Dika
                             Eriska Rein
                             Soleh Solihun
                             Meriam Bellina
                             Tyas Mirasih
                             Ronny P Tjandra
     Genre                 : Drama Komedi
    Produksi              : Starvision Plus
    Premiere             : 8 Mei 2013

Finally… Kesampaian juga nonton film di bioskop sesuai kehendak saya. Maksud saya dengan kata “kehendak” adalah film yang saya tonton memang sesuai kehendak saya (perasaan intinya sama saja ya… -,- . Whatever lah.. hhahaha). Yaps, setelah kemarin saya sempat kecewa dan hopeless sekali karena film yang sudah saya rencanakan akan saya tonton sudah turun alias tidak ada di Golden Teater Kediri ini *salto sambil guling-guling. Padahal masih berapa hari sih, belum juga satu minggu sudah main diturunkan saja. Penonton kecewa nih… :p . Apalagi setelah melihat yang satu ini saya jadi semakin ngiri dan kepengen sekali nonton “9 Summers 10 Autumns”. Awalnya saya memang sudah berjanji dengan Lisa, Zuhrufi, dan Kyky untuk nonton film itu bersama, tetapi apa daya saya sedang dalam keadaan “tepar”. Ya mungkin karena ada sebagian sel limfosit saya yang sedang jalan-jalan sehingga antibodi tubuh saya agak rancu dan akhirnya sistem imun saya ngambek tidak mau bekerja *mongopo... -_- .

Kamis, 11 April 2013

Saya Kesal :(

Caution :  Tulisan ini mengandung sedikit bubuk kebencian. Jadi lebih baik tidak usah dibaca.

Hanya ingin sedikit bercerita agar hati ini lebih lega. Bukan bermaksud menebar kebencian, hanya ingin berbagi dan menenangkan diri. Mendadak muncul lagi perasaan kesal dan benci terhadap orang yang mengambil tas saya kapan lalu. Bukan masalah uang atau barang – barang berharga saya yang diambil dan tidak kembali, tetapi setelah itu “dia” menyisakan beberapa masalah untuk saya. Saya harus mengurus kembali dari awal rekening saya di bank, harus minta surat keterangan dari kepolisian, dan baru saja mendadak “parno” gara-gara lihat twit-twit @info_SNMPTN yang sedang membahas pensil 2B untuk ujian yang asli dan yang KW alias palsu. Tahukah dia kalau saya menyimpan dua

Rabu, 03 April 2013

Kehilangan Itu Menyakitkan, Tetapi….


Masih sedikit shock dan belum percaya atas kejadian kemarin. Tetapi dari itu semua banyak sekali pelajaran berharga yang bisa diambil. Senin (1 /4) lalu sehabis pulang gladi bersih Ujian Nasional (UN) di Neutron saya sholat maghrib di Masjid At Taqwa MAN 3 Kediri. Saat itu saya bersama Lisa dan Pundhi. Kami meletakkan tas kami di tangga menuju lantai dua dekat tempat wudhu. Entah mengapa tidak biasanya kami meninggalkannya di situ sewaktu sholat. Biasanya selalu dibawa masuk. Mungkin karena saat itu keadaannya ramai, banyak anak asrama yang akan mengaji, jadi kami tidak berpikir panjang. Lisa sendiri juga sudah menitipkan tasnya kepada salah satu adik kelas yang kebetulan di situ. Setelah sholat maghrib jamaah, tas saya raib alias tidak ada di tempat alias hilang!

Jumat, 29 Maret 2013

Habibi Telah Pergi

         Perasaan saya sedang tidak baik hari ini. Dan seperti yang sudah-sudah jika saya kepikiran sesuatu pasti akan berimbas pada kesehatan saya. Psikosomatis saya pasti bereaksi dan yang diserang pasti perut, karena kebetulan saya mempunyai maag. Hari saya sedang sedih. :( . Berawal dari Rabu (13/3) kemarin saya menemukan dua ekor burung di dekat lapangan belakang sekolah. Bukan menemukan sih sebenarnya, tapi diberitahu oleh Ivan yang sebelumnya latihan nasyid dengan teman-teman yang lain di kantin belakang. Setelah diberitahu bahwa ada dua ekor burung yang jatuh dari sarangnya saya bergegas ke tempat yang dimaksud. Ternyata sarangnya sudah dikerubuti semut dan anak-anak burung di dalamnya juga sudah mati. Tak jauh dari sarang yang jatuh itu ternyata ada dua ekor yang selamat. Dua anak burung itu saya tempatkan pada sebuah kotak dan saya beri koran dan tisu agar tidak kedinginan. Saya sudah berniat akan merawatnya sampai kuat untuk terbang. Awalnya saya memberi nama mereka Ivan dan Indri *hhehe. Sorry Bro n Sis :D. Teman-teman di asrama memberi nama Habibi dan Romlah. Salah satu teman juga sempat memberi nama Kikik dan Kukuk. Mereka berdua tumbuh sehat dan lucu. Jika lapar mereka selalu membuka mulut lebar-lebar. Habibi malah sudah bisa sedikit terbang. Romlah ternyata salah satu kakinya tidak berfungsi, jadi dia tidak banyak bergerak seperti Habibi.

Rabu, 27 Februari 2013

Donor Darah? Why Not?


Darah adalah salah satu komponen yang penting bagi tubuh. Darah yang kehadirannya jarang kita lirik suatu ketika bisa menjadi penyelamat nyawa orang lain. Bahkan statistik menunjukkan bahwa 25 persen atau lebih dari kita akan membutuhkan darah paling tidak sekali seumur hidup. Namun, masalah darah di Indonesia tidak sesederhana kelihatannya, orang yang butuh tinggal lari ke PMI dan mendapat darah yang diperlukan. Stok darah yang tersedia selalu terbatas bahkan bisa dikatakan minim. Dalam delapan detik selalu ada orang yang membutuhkan bantuan darah. Selama satu tahun, kebutuhan darah di Indonesia mencapai 4,8 juta kantong darah. Dari jumlah itu, PMI hanya mampu memenuhi 3 juta kantong per tahun. Kebutuhan darah meningkat pesat bila ada bencana nasional yang berskala besar. Transfusi darah dibutuhkan terutama untuk korban kecelakaan, pasien kanker, pasien bedah, pasien transplantasi organ dan pasien luka bakar. Tidak usah berbicara sulitnya mencari golongan darah tertentu, untuk mencari golongan darah yang umumnya dimiliki masyarakat saja masih sulit.

Tinjauan Ilmiah Pengharaman Emas bagi Laki-Laki

Dari Abu Musa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,‘Emas dan sutra dihalalkan bagi para wanita dari ummatku, namun diharamkan bagi para pria’.” (HR. An Nasai dan Ahmad).

Seperti yang diketahui selama ini bahwa penggunaan emas sebagai perhiasan untuk kaum lelaki adalah HARAM. Mungkin banyak yang menerka-nerka alasan dibalik sabda Rasulullah tersebut. Mulai dari : “jika laki-laki memakai emas maka akan menyerupai wanita” sampai jawaban sedikit konyol, “kalau laki-laki pakai emas, nanti wanita nggak kebagian emas dong”.

Money

Money is one of important part in human life. Without money people will be very difficult, especially in transaction process. Before peoples know about money, they used “barter” method to get something that they needed barter is changing something to get another thing with same value.
In general, we know money in two forms, it is coin and paper. Actually money not just have the shape of coin and paper, but can have the shape of important letters, important documents, and check. Check is a page that exchangeable with money that officially stamped in it.