Kamis, 15 Agustus 2013

Ar Rosyid : Sebuah Cerita Tak Terlupa Sepanjang Masa


This is for you….
Ar-Rosyid

Saat kalian menyempatkan diri untuk melirik sebentar atau mungkin membaca tulisan ini, kita mungkin sudah berada di tempat kita masing – masing. Untuk melanjutkan mimpi kita masing – masing. Yang pasti, akan sangat sulit untuk melihat kalian lagi dalam waktu dekat ini. Melihat kita yang lengkap. 22 anak.

Juli 2010, itu adalah moment di mana kita dipertemukan untuk pertama kalinya. Di kelas X-ICP/RMBI. Dan tetap bertahan di sini selama 3 tahun ke depan. Berawal dari ribuan pendaftar, menjadi 300-an (kalau tidak salah), lalu sekitar 60-an, dan berakhir di angka 23 sebagai kita. Dan pada akhirnya takdir menggenapkan kita menjadi 22 (Special thanks to Ahmad Fajar Nugroho, yang turut ambil bagian dalam kisah ini dan mengisi sebagian tawa di kelas ini). Kira – kira satu minggu kita dipisahkan oleh kegiatan bernama MOS. Kita belum dipertemukan lagi dalam satu kelas. Entah saya yang terlalu bersemangat atau bagaimana, saya sudah menghapalkan wajah dan nama kalian sejak pertama kita datang dengan orang tua kita. Jadi sewaktu seminggu MOS, jika bertemu salah satu dari kalian saya pasti berkata dalam hati, Ini calon teman sekelas saya. Walau mungkin belum semua dari kalian mengenal saya. Waktu saya sapa banyak dari kalian melihat saya dengan tatapan bingung dan tidak kenal *jadi malu :D. Saya tidak tahu harus memberi apa untuk kalian. Untuk cinta yang tercipta tiga tahun belakangan ini. Saya hanya berhasil membuat coretan ini, dan maaf untuk itu. Kalian tahu, menghabiskan waktu bersama kalian selalu membuat saya bahagia. Mungkin pernah suatu kali saya tidak bahagia, yaitu waktu kita hampir pecah dan dikelilingi
prasangka. Saya benci itu. Tapi yang pasti saya bersyukur sudah pernah ditempatkan di sini bersama kalian. Kalian adalah salah satu alasan untuk tetap bertahan di tempat ini. Semua kata meluap begitu saja ketika harus bercerita tentang kita. Ar Rosyid, kalau saya tidak lupa kepanjangan dari Arek Rombongan Siswa Internasional MAN Kediri Tiga” #maksa banget -_- . Diambil juga dari salah satu asmaul husna yang artinya, Yang Maha Cerdas. Diharapkan kami semua mewarisi sifat tersebut. Insya Allah. Aamiin.

Cinta memang tidak bisa ditafsirkan begitu saja ketika masih bersama. Ketika sudah tidak bersama, saya baru sadar jika saya sangat mencintai kalian #halah gombal :D. Waktu kemarin saya bertemu teman – teman lama dari SMP, saya mendapat pertanyaan,”sahabat kamu berapa Va, di SMA? Aku nggak punya sahabat di sekolahku,”. Dan tanpa sadar saya menjawab,”aku punya 21 sahabat. Sejak kelas 10 dulu kami selalu bareng lo,”. Mendadak setelah menjawab itu saya diliputi rasa rindu dengan kalian. Teringat bagaimana kita menangis dan marah – marah karena merasa diperlakukan berbeda dengan kelas lain. Bagaimana kita yang sebal karena tidak diberi libur sedangkan yang lain libur. Bagaimana kita yang heboh membawa buku tebal berisi bahasa asing itu. Bagaimana kita yang selalu protes dengan kebijakan yang diambil untuk kita. Bagaimana hidupnya suasana kelas jika sedang terjadi debat yang seru. Bahkan saya masih ingat tiga tahun lalu, pertemuan pertama dengan pelajaran bahasa Indonesia, saat kita memperkenalkan diri dan mengungkapkan asa kita masing – masing. Serta masih banyak semua cerita penuh warna layaknya nyala alkali, yang terekam dan akan selalu tersimpan dalam memori.

Banyak yang berbisik (pernah mendengar adik kelas “rasan – rasan” kita *hehehe), kita itu adalah kelas terkompak. Seharusnya saat itu saya muncul dari balik tembok dan berkata, “Mau kompak seperti kami? Kocokan bangku 2x aja seminggu. *hehehe. Ya, mungkin itu salah satu resep kami dekat satu sama lain. Kalau ada yang merasa agak jauh, mau tidak mau ketika dapat nomor sama dan sebangku pasti akan komunikasi. Banyak yang bertanya – tanya apa sumber dari kekompakan kita selama tiga tahun ini. Dan saya selalu bangga dengan kalian. Bangga waktu kita mengenakan jaket kelas bersama, kaos kelas bersama, berjalan bersama, berkumpul bersama, dicemooh bersama, menang bersama, kalah bersama, menangis bersama, protes bersama, dan membuktikan pada dunia bahwa kita ada.

We are ONE. We are FAMILY. We are AR ROSYID.
Ar Rosyid yang selalu kucinta dan kukenang, silaturahmi semoga tidak akan terputus walau terpaut jarak 3x10 pangkat 8 juta tahun cahaya. Semoga jalinan ini tetap terikat kuat seperti hidrogen dalam ikatan HF dan manis seperti asam valerat. Semoga persahabatan dan kekeluargaan yang terjalin tidak akan teroksidasi oleh senyawa manapun dan takkan teracuni oleh alkohol/etanol manapun. Sampai bertemu lagi teman sejawat. Ingatlah teman seperjuanganmu. Ingatlah Ar Rosyid. Dan ingatlah hari ini. *tiba – tiba ada yang mendesak keluar dari mata,, hehehe.
Oya, ini ada sedikit coretanku untuk masing – masing dari kalian. Kalau masih sempat dan ada waktu bisa dibuka DI SINI. Maaf jika selama ini terselip tingkah dan kata yang menyakiti kalian. Thank you so much friends. I’m very proud to be part of you :).

-diiringi lagu dari Vitamin C, “Friends Forever” & Project Pop, “Ingatlah Hari Ini”- 23.07.2013_11.11 p.m
tulisan yang sama bisa dibaca di sini juga :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar