Sabtu, 16 Februari 2013

Bilakah Kau Akan Melintas di Depanku


Kutunggu – tunggu kau melintas di depanku
Begitu benarkah lamanya
Sangat ingin aku menegurmu dalam sapa
Tingkap angin makin ungu dalam nestapa

Fajar pun yang tak kunjung teraih
Begitu benarkah sukarnya
Kemarauku menggigil dalam nyala
Musim tempat berbagi yang perih

Tanganku inikah tangan dukana
Menjulur – julur dari kemah berkibar badai
Suara tanah yang hama sepanjang bencana
Warna papa tergapai , sapuan tak sampai – sampai

Kutunggu – tunggu kau melintas di depanku
Begitu benarkah jarak zamannya
Sangat ingin aku menyapamu dalam tegur
Dan kau balas dengan senyum menghibur

(Taufiq Ismail)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar