Tanggal 14 –
17 Maret lalu saya berkesempatan menyambangi Paris Van Java kembali setelah
beberapa tahun lalu sempat mempunyai kenangan indah di sini. Kali ini saya kembali
membawa nama kampus saya, Universitas Negeri Sebelas Maret. Keberangkatan saya
memang tanpa persiapan yang maksimal. Pasalnya saya sudah pesimis tidak mungkin
berangkat dikarenakan biayanya juga lumayan merogoh kocek, belum lagi
transportasinya. Tapi Allah memudahkan saya dan saya yakin itu semua akan
diganti olehNya dengan kebaikan yang berkali – kali lipat. Toh, saya ke sini
tidak semata – mata memenuhi kewajiban saya sebagai Pengurus Harian Nasional
IKAMABI (Ikatan Lembaga Mahasiswa Kebidanan Indonesia). Saya yakin akan ada
banyak ilmu dan pengalaman selama di sana. Masalah rupiah yang sudah keluar ya
sudah lah, Allah masih sangat kaya untuk mengganti itu semua. Ikhlas saja. Kata
Ust. Yusuf
Mansyur, “jika engkau melihat ada orang resah karena rezeki, ketahuilah bahwa sebenarnya ia jauh dari Allah ta’ala”. Saya tidak berniat sok kaya dengan menghambur – hamburkan uang dengan cara seperti itu (mungkin orang lain melihat saya begitu), lagipula saya juga tidak terlahir dengan riwayat keluarga yang kaya. Bagi ibu dan bapak saya selama “cukup” dalam artian tidak kekurangan dan tidak kelebihan itu sudah membuat mereka sangat bersyukur. Nah, kenapa saya jadi berceloteh tentang rezeki ? -_- .
Mansyur, “jika engkau melihat ada orang resah karena rezeki, ketahuilah bahwa sebenarnya ia jauh dari Allah ta’ala”. Saya tidak berniat sok kaya dengan menghambur – hamburkan uang dengan cara seperti itu (mungkin orang lain melihat saya begitu), lagipula saya juga tidak terlahir dengan riwayat keluarga yang kaya. Bagi ibu dan bapak saya selama “cukup” dalam artian tidak kekurangan dan tidak kelebihan itu sudah membuat mereka sangat bersyukur. Nah, kenapa saya jadi berceloteh tentang rezeki ? -_- .
Kembali ke
Bandung, dalam acara Munas (Musyawarah Nasional) dan Rakernas (Rapat Kerja
Nasional) IKAMABI. Saya berangkat dari Surakarta tanggal 13 Maret sekitar pukul
18.00 WIB. Berangkat dari Stasiun Jebres dengan Mbak Tiwi dan Brian yang sama –
sama delegasi dari UNS dan Tulus dari institusi lain *lupa apa nama stikesnya...
-_____- . Sampai di Stasiun Kiaracondong Bandung besok pagi sekitar pukul 04.30
WIB. Bandung masih sama seperti beberapa tahun lalu, masih dingin. Lumayan lama
kami menunggu jemputan panitia dari Universitas Padjadjaran yang menjadi tuan
rumah MRI 2014 ini. Akhirnya ada panitia yang menjemput kami, namanya Nisa,
kami memanggilnya Teh Nisa (cakep lo.. emang orang Sunda geulis pisan euy...
*mongopo -_-). Kami berempat diajak ke rumahnya dulu yang kebetulan dekat
dengan Stasiun Kiaracondong. Di sana kami sarapan dengan bubur ayam dan sempat
ada yang mandi juga. Oya, di stasiun tadi kami bertemu beberapa peserta juga
dari institusi lain. Setelah mobil jemputan dari panitia datang, kami langsung
cuuusss menuju kampus Unpad Jatinangor.
Sesampainya di
kampus Jatinangor kami diantar di penginapan dan dibagi kamar. Kami menginap di
Bale Padjadjaran 1. Saya sekamar dengan mbak Istinafi (lagi – lagi lupa nama
institusinya -____- , pokok dari Jawa Tengah -_- ) dan Mbak Mutia (Poltekkes dr.
Soepraoen Malang). Hari pertama MRI adalah pembukaan, sampai malamnya ada
pemilihan Sekretaris Jenderal dan proker tenderisasi. Sekjen terpilih IKAMABI
tahun ini adalah Mbak Ema Marta dari Universitas Gajah Mada Jogjakarta,
sebelumnya adalah Mbak Eka Astuti dari Universitas Airlangga Surabaya. And you
know what,... proker MRI tahun depan yang memenangkan adalah institusi saya..
huwaaa... piye iki,,,iki piye... -_- . Ah, syudahlah,... Insya Allah kami bisa.
Optimis dong...kemarin – kemarin sudah pernah jadi tuan rumah juga untuk LKMM
nasional :3 . Hehehe. Walau awalnya saya sempat syok berat karena mbak Tiwi
tiba – tiba maju dan menyambar proker tender itu untuk angkatan saya tahun
depan -_- . Becandanya keterlaluan -________- . Banyak sekali proker nasional
yang numpuk di pundak angkatan 2013 -_-. Bismillah, semoga dimudahkan dan
semangat dari awal hingga akhir. Ya, intinya MRI ini ada LPJ, pembahasan
AD-ART, GBHO, kurang lebih sama seperti sidang pleno awal tahun kepengurusan. Dan
yang lebih inti adalah pelantikan Pengurus Harian Nasional (PHN) IKAMABI. Bismillah,
semoga amanah ini dimudahkan olehNya.
Yang menarik
bagi saya adalah materi dari Kang Poundra, Sekjen ISMKI (Ikatan Senat Mahasiswa
Kedokteran Indonesia). Bukan karena banyak yang melting lihat masnya -_- , tapi
karena bagi saya motivasinya cukup “ngena”. Hari pertama dan kedua kurang lebih
gambarannya seperti itu. memasuki hari ketiga di kalender 16 Maret adalah
Seminar Nasional Entrepreneurship. Dari Kampus Unpad Jatinangor kami mobilisasi
ke Auditorium Fakultas Kedokteran di Jalan Prof. Eyckman Bandung (Depan RS
Hasan Sadikin yang kemarin heboh penculikan bayi itu lo...). Alhamdulillah ada
banyak ilmu dari pembicara – pembicara hebat yang Insya Allah bermanfaat. Ketemu
Mbak Suci Nurhadiah juga yang finalis Putri Indonesia 2014 dari Jawa Barat. Ternyata
dia mahasiswi Kebidanan FK Unpad. Yeyeye...ada teman sejawat yang finalis Putri
Indonesia.. semoga kecipratan :3 (plis Va...ora usah alay -_-) . Malamnya ada
Farewell Party di “Manna Cafe”. Cukup seru meskipun sebenarnya saya tidak
terlalu suka acara hedon macam itu. Hahahaha. Sebenarnya di cafe itu saya
sempat berisik dengan Rufida (Poltekkes Surakarta) karena pianisnya Afgan
banget..... :o . adeknya kali ya.. mirip binjiiiiit... >_< . Sepertinya
saya ketularan alaynya Rufida deh -_- . Sebelumnya dia juga melongo lama banget
gara – gara ada mas – mas waktu pembukaan main piano dan mainin lagunya Afgan
yang “Sabar” -_- . Hari terakhir,,, hari keempat..... yuhuuu.. City Tour,,
setelah jalan – jalan dan belanja *emang lu belanja apaan??.. mana duit..? -_-
. DI Trans Studio juga saya sudah tidak terlalu excited karena sudah pernah ke
sana. Lagipula saya kapok naik – naik wahana yang bikin mabuk gitu -_- . Jadi
lah saya hanya menikmati suasana Trans Studio dan naik wahana yang kiranya
tidak membuat saya mengalami emesis -_- . Saya mah paling seneng waktu nonton
pertunjukan drama “Legenda Putra Mahkota”. Nah, kenapa juga tokoh utamanya
harus bernama Raka... Oh men... Raka... -_- . Tidak tahu kenapa saya ada “something
wrong” dengan nama Raka. Pokok nama anak laki – laki saya nanti kayaknya
mengandung unsur Raka deh -_- .
Yyaaaaayyy.....
sudah selesai episode Bandung kali ini :D . terimaksih Bandung, terimaksih
teteh – teteh geulis, terimakasih Kebidanan Fakultas Kedokteran Unpad,
terimaksih panitia hebat, terimakasih semuanya, dan terimakasih Allah sudah
menyempatkan saya menjalin banyak hal di sini ;). Goodbye Bandung, Nice too see
you again ;). Kereta pukul 20.30 WIB akan membawa saya dan teman – teman lain dari
Kiaracondong Bandung kembali ke Jebres Surakarta. Besok paginya saya juga harus
cuuss kuliah. Hhhaaa... capeknya.. tapi kalau dikerjakan dengan ikhlas dan
senang, rasanya tidak terlalu capek ;) . Nih, oleh - olehnya... >_<
Haduh, akhirnya anak ini aktif organisasi lagi yaa.. cemungut eah!
BalasHapusI know you can do it! *Ciee orang sibuk nih sekarang haha :D*
hei.. gue udh aktif lg keles sjak kuliah... smpai2 dpt bnyak cacian, sy niat kuliah ap niat jd aktivis saking bnyakny kgiatan -_- . hahaha.. Ya, smg bnr2 dlakukan hnya untukNya n in slah 1 cara brmnfaat bg yg lain :) . hnya SMA msa2 hampa sy.. ya, emg sy aj mngkin yg tdk cocok sm iklim skolah sy dlu.. :3
Hapus