Sabtu, 25 Februari 2012

Cerita di Arspesa : Your Secret Admirer


Ditemani lagunya Kelly Clarkson, “Because Of You” mengingatkan saya pada sesuatu di sana. Belakangan ini kenangan masa biru putih sering berkelebat di benak saya. Hm…rasanya sudah cukup lama saya meninggalkan bangunan yang terletak di Jalan Kediri nomor 3 itu. Sudah hampir dua tahun. Perasaan baru kemarin saya menjadi siswa SMP N 1 Wates. Sekolah yang telah membesarkan saya. Yang banyak sekali memberi ilmu kehidupan pada saya. Selalu ada rindu untuk itu.
Banyak sekali kenangan di tiap sudutnya. Salah satunya berkisah tentangnya…
Maybe It’s my first love. *kayak ngerti arti cinta aja… hhahaha*.
Hanya ingin sedikit mengenang masa putih biru saja. :-D. Bagaimanapun juga saya manusia normal yang pasti pernah merasakan itu. Saya yakin tiap orang pernah merasakannya. Kalau ada yang mengaku tidak pernah berarti ada dua kemungkinan, dia berbohong atau dia tidak normal. :-D .
Awalnya saya tidak benar-benar ingin bersekolah di SMP ini. Saya ingin sekolah di salah satu Madrasah Tsanawiyah favorit di Kota Kediri, tapi karena tidak mendapat restu dari ibunda, akhirnya saya menghapus rencana itu. Mugkin ibu belum tega membiarkan saya jauh dari rumah di usia saya yang baru menginjak 13 tahun. Biarlah, mungkin ini yang terbaik bagi saya karena ridha orang tua juga ridhaNya kan? Sampai saya diterima di SMP Negeri 1 Wates melalui jalur unggulan, yaitu lewat nilai raport dan tes tulis. Masih teringat, ketika melihat pengumuman kelas unggulan wajah saya masih memakai make up tebal karena hari itu bertepatan dengan acara perpisahan SD dan kebetulan saya menampilkan sebuah tari tradisional *hhehe*.
Dia mungkin tidak tahu saya. Mungkin nama saya saja dia tidak tahu. Awal mengenalnya ketika pemilihan ketua OSIS. Saya hanya mewakili ekstrakurikuler PMR (karena kebetulan ketuanya) dan tidak benar-benar berniat menjadi ketua OSIS. Menurut saya ini sebuah ketidaksengajaan dan merupakan kebetulan semata. Akibat ocehan masa kecil saya. Jadi sewaktu masih di Sekolah Dasar,saya termasuk cerewet dan tidak berpikir panjang jika bicara. Waktu itu salah seorang teman –Nindita namanya-, bercerita tentang kakak perempuannya yang menjadi Ketua OSIS di SMP, saya dengan entengnya dan dengan gaya khas anak SD berkata,”Eh,aku nanti juga bakal jadi Ketua OSIS lo di SMP”, tapi ucapan itu juga sambil lalu dan hanya sekedar pengisi guyon dengan teman-teman. Yang lain pun tidak ada yang menanggapi dengan serius, namanya juga masih anak-anak *Hhehe*. Kalau diingat-ingat banyak sekali ocehan masa kecil saya yang menjadi kenyataan pada akhirnya. Pelajaran bagi saya agar jangan meremehkan ucapan yang keluar dari mulut dan agar berhati-hati dalam berbicara. Karena ucapan adalah doa :-D.
Awalnya saya tahu dia ketika dia menjadi kandidat ketua OSIS dan calon wakilnya adalah teman sekelas saya. Melihatnya dengan jelas ya waktu dia orasi di depan seluruh sekolah. Semangat sekali kedengarannya ketika dia berbicara. Sampai di situ juga hanya sebatas tahu saja dan beberapa kali bertemu juga waktu kumpul ketua kelas. Dan waktu membawa saya menjadi ketua OSIS. Wah, tidak terbayangkan kacaunya saya waktu itu. Bingung. Nggak ngerti. Pokok rasanya tiap waktu yang dipikiran hanya OSIS,OSIS, dan OSIS. Tapi dia lah (yang saya rasakan) memberi banyak dukungan dan motivasi hampir tiap hari. Meski hanya melalui sms. Telepon bisa dikatakan sangat jarang. Sms pun tidak pernah menyimpang dari masalah seputar organisasi. Kalau ketemu rasanya agak aneh, di sms kelihatan akrab tapi tiap ketemu yang dilihat cuma sepatu saya :-D. Dia adalah orang yang bisa dibilang sedikit banyak merubah hidup saya. Yang selalu memberi semangat dan motivasi (meski hanya lewat pesan singkat). Terlalu banyak cerita tentangnya di sini. Disadari atau tidak sepertinya saya kagum padanya. Semangatnya yang ditularkan kepada saya. Saya ingat, dulu sering sekali kami berdua menunggu jemputan di wartel dekat sekolah sambil membaca buku pelajaran. Pas dia duluan yang dijemput, niatnya menyapa saya, eh, yang disapa sepertinya samping saya yang kebetulan kosong -_-. Agak loading beberapa detik baru sadar kalau tadi dia bicara sama saya *hhehe*.
Setelah kelulusannya, seingat saya kami sudah jarang berkomunikasi. Saya sendiri juga sibuk mempersiapkan ujian kelulusan. Ditotal, sepertinya tidak ada satu tahun kami saling bertukar cerita. Mungkin sekarang dia di sana sedang sibuk mempersiapkan ujian karena sudah kelas 12 SMA. Seseorang yang lucu dan sangat bersemangat dalam menjalani hidupnya. Bagaimanapun juga dia telah mengisi sebagian masa putih biru saya. Entah saya menyebutnya apa. Bagi saya dia tetap seorang kakak yang baik dan lucu. Yang belum sempat saya katakan kepadanya, “Terimakasih”.
                Pengen tertawa jika ingat semua itu. Konyol. Mengenang masa-masa itu ternyata menyenangkan. Sebagai bahan pengingat kalau saya pernah mempunyai cerita di sini.

2 komentar:

  1. kejarlah impian mu seitinggi mungkin Va... :D
    selalu semangat, semoga berhasil, dan semoga kelak saat kita bertemu beberapa tahun kemudian, kita dalam jalan kesuksesan masing2 :)
    Oh ya... sama sama2 Va, you are welcome :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. dan semoga kelak saat kita bertemu beberapa tahun kemudian, kita dalam jalan kesuksesan masing2.

      Beneran jd kenyataan ya kata2nya yg itu skrg. hehe. Maaf (meski mngkin sampai kapan pun tidak akan pernah termaafkan ya?:))dan trimakasih atas segalanya. Bnyak hal yg blm smpat djelaskan oleh kata2 sih. Tp yasudah mngkin ini sdh jalan terbaik dariNya. Smg dlm suatu ksempatan bsa trjalin kmbali hubungan baik dan silaturahmi. Sling mendoakan yg terbaik sja ya :).

      Hapus