Lima
hari ini mungkin adalah hari paling melelahkan sepanjang sejarah hidup saya.
Berawal dari tanggal 27 kemarin sampai hari ini tanggal 31 jangan harap bisa
tidur tenang dan nyenyak. Memang sih, sebelumnya pernah mengalami kegiatan –
kegiatan semacam ini, tapi yang berturut – turut ya baru kali ini sepertinya.
Tanpa ada jeda atau pun koma. Layaknya kalimat ini adalah kalimat panjang
yang lama sekali baru bertemu tanda
untuk berhenti. Sebelum tanggal 27 juga sudah kenyang berkeliling Surakarta
hanya demi air minum kemasan berisi 250 ml. Heran juga kenapa produsen air
minum kebanyakan memproduksi air kemasan gelas 240 ml. Kenapa tidak sekalian
saja 250 ml #maksa :D. Yang lebih membuat gubrak adalah air kemasan 250 ml itu
ada di Kediri, di rumah gue pula -_- . Masa saya harus pulang hanya demi 250
ml. Konyol -_- . Setelah berkeliling sampai sore dengan Tyas dan Firdia (teman
baru saya) akhirnya ketemu 250 ml tapi bukan kemasan gelas. Bodo deh, kagak
peduli, yang penting 250 ml. Itu udah kayak semua swalayan, toko, supermarket,
minimarket, semuanya diubek – ubek deh. Yang penting sudah sangat berusaha
untuk memenuhi tugas dari panitia OSMARU. Dan alhamdulillah ya, sesuatu sekali
saya mendapat air 250 ml itu secara cuma – cuma dari seorang teman yang berbaik
hati mau membawakannya. Hehehe. And you know what???
Sabtu, 31 Agustus 2013
Kamis, 15 Agustus 2013
Ar Rosyid : Sebuah Cerita Tak Terlupa Sepanjang Masa
This is for you….
Ar-Rosyid
Saat kalian menyempatkan diri
untuk melirik sebentar atau mungkin membaca tulisan ini, kita mungkin sudah
berada di tempat kita masing – masing. Untuk melanjutkan mimpi kita masing –
masing. Yang pasti, akan sangat sulit untuk melihat kalian lagi dalam waktu
dekat ini. Melihat kita yang lengkap. 22 anak.
Juli 2010, itu adalah moment di mana kita dipertemukan untuk
pertama kalinya. Di kelas X-ICP/RMBI. Dan tetap bertahan di sini selama 3 tahun
ke depan. Berawal dari ribuan pendaftar, menjadi 300-an (kalau tidak salah),
lalu sekitar 60-an, dan berakhir di angka 23 sebagai kita. Dan pada akhirnya
takdir menggenapkan kita menjadi 22 (Special thanks to Ahmad Fajar Nugroho,
yang turut ambil bagian dalam kisah ini dan mengisi sebagian tawa di kelas
ini). Kira – kira satu minggu kita dipisahkan oleh kegiatan bernama MOS. Kita
belum dipertemukan lagi dalam satu kelas. Entah saya yang terlalu bersemangat
atau bagaimana, saya sudah menghapalkan wajah dan nama kalian sejak pertama
kita datang dengan orang tua kita. Jadi sewaktu seminggu MOS, jika bertemu
salah satu dari kalian saya pasti berkata dalam hati, Ini calon teman sekelas saya. Walau mungkin belum semua dari kalian
mengenal saya. Waktu saya sapa banyak dari kalian melihat saya dengan tatapan
bingung dan tidak kenal *jadi malu :D. Saya tidak tahu harus memberi apa untuk
kalian. Untuk cinta yang tercipta tiga tahun belakangan ini. Saya hanya
berhasil membuat coretan ini, dan maaf untuk itu. Kalian tahu, menghabiskan
waktu bersama kalian selalu membuat saya bahagia. Mungkin pernah suatu kali
saya tidak bahagia, yaitu waktu kita hampir pecah dan dikelilingi
Tentang Kita, Ar Rosyid yang Selalu Kucinta dan Kukenang
Maaf sebelumnya jika saya sok
tahu tentang diri kalian. Ini hanya berdasarkan pengamatan dan penafsiran saya.
Tidak ada yang salah kan dalam penafsiran? Okay, urut absen ya…
Sabtu, 03 Agustus 2013
Antara Solo dan Surakarta
Posting kali ini saya akan menjawab pertanyaan dari seorang kawan. Tanggal 9 Juli kemarin A’yun, kawan saya menelepon kira – kira pukul 3 sore. And you know what? Saat itu saya sedang maskeran. Dan dengan wajah belepotan masker buah apel, saya harus sedikit bernostalgia menjawab pertanyaan – pertanyaanmu tentang masa lalu saya -_- . Jadi, ya, maaf kalau waktu itu suara saya agak jauh, takut ponsel nempel di pipi terus kena masker saya *hehehe. Setelah sesi pertanyaan tentang masa lalu dan ngalor ngidul bercerita, A’yun mengajukan pertanyaan. Pertanyaan itu adalah “Apa Beda Solo dan Surakarta?” Setelah bertanya kepada sesama manusia ke sana ke mari, tanya teman – teman baru saya (meskipun jawabannya agak ngaco -_-), baca makalah orang, dan tanya mbah google, inilah jawaban versi saya. Kalau kurang jelas atau kurang puas, silakan melakukan observasi sendiri. Insya Allah saya siap membantu kok :). Lagipula, kamu kan calon sejarawan lulusan UI, pasti lebih paham masalah sejarah daripada saya yang hanya penggemar sejarah ini :).
Langganan:
Postingan (Atom)