Sore senja di sudut jogja,
terucap
doa kau tahu isi hati ini.
Dan
bila itu tak terungkap,
tetap
kunikmati rasa jatuh cinta sendiri.
Tak
mampu kuungkap segalanya.
–Kata
Hati-
By
: Nadya Fatira
Jogja masih sama. Tidak
berubah, meski tetap berbenah. Rasa ini juga masih sama. Tidak berubah, meski
usia bertambah. Empat tahun lalu di sebuah sudut kota, kita sering berbicara
tanpa kata – kata...
Malioboro. Sebuah jalan
panjang. Menjadi sasaran bidikan kamera kita pada beberapa sudutnya. Menjadi saksi langkah tergesa kita menuju
Stasiun Tugu, mengejar kereta yang hendak berangkat. Dan turut menjadi saksi
wajah bingungmu ketika memutuskan akan mengisi perut di mana, atau ingin
membelikan sesuatu untukku. Dompet? Tas? Souvenir? Kaos? Batik? Aku bilang
tidak perlu. Kamu pasti lupa kalau aku tidak suka hal semacam itu. Kamu pasti
lupa kalau aku adalah orang yang cukup jeli dalam hal keuangan.
Setelah itu masing – masing
dari kita pergi. Menapaki jalan hidup masing – masing. Tanpa sempat memberi
kesempatan hati bicara.
Katamu cinta itu tidak jelas.
Tapi menurutku cinta itu harus tegas.
Senja ini di sebuah sudut Kota
Yogyakarta kita berjumpa. Seperti terakhir kali bertemu empat tahun lalu. Kita
masih berbicara tanpa kata – kata. Hanya saja kali ini kamu setuju jika cinta
itu harus tegas. Untuk itu lah kamu membawa sebuah permintaan indah. Dan aku
hanya bisa mengangguk dengan tatapan berkaca – kaca tak percaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar