Jumat, 07 November 2014

The Long Distance Relationship



.....Aku ingin segera menyeberangi lautan dan melompati gumpalan awan. Menembus batas antara jarak dan rindu untuk segera bertemu....

 “Kamu mau pesan apa? Mm.. biar aku tebak, pasti kopi pahit tanpa gula ya?”, Riani sudah berceloteh dengan riang sebelum Radit sempat menjawab pertanyaannya.
“Iya. Kok kamu tahu?”, jawab Radit dengan tersenyum.
“Apa sih yang aku nggak tahu tentang kamu?”, balas Riani sambil tertawa renyah.
“Aku memang nggak salah pilih istri ya... hahaha.” Radit ikut menimpali canda yang dilontarkan istrinya itu.
“Mbak, coklat panas satu, dikasih gula sedikit ya,” pesan Riani kepada pelayan Cafe.
“Mbak, kopi pahit tanpa gula satu ya,” pesan Radit kepada pelayan Cafe.
Tiba- tiba hening menyeruak. Riani yang tadinya ceria dan berceloteh mendadak diam. Air wajahnya menunjukkan sesuatu yang sedang dipendam. Radit menangkap perubahan raut wajah istrinya itu.
                “Ri, kamu yang sabar ya. Sebentar lagi semuanya selesai dan aku pasti kembali”
Sejenak Riani menundukkan wajah dan tersenyum. Matanya kembali menatap layar notebook di depannya. Layar itu berisi wajah Radit, suaminya. Wajah teduh yang selalu dia rindukan belakangan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar