Jumat, 10 Mei 2013

Movie Review : Cinta Brontosaurus



      Sutradara           : Fajar Nugros
      Produser            : Chand Parwez &
                                   Fiaz Servia
Penulis Naskah : Raditya Dika
Pemain               : Raditya Dika
                             Eriska Rein
                             Soleh Solihun
                             Meriam Bellina
                             Tyas Mirasih
                             Ronny P Tjandra
     Genre                 : Drama Komedi
    Produksi              : Starvision Plus
    Premiere             : 8 Mei 2013

Finally… Kesampaian juga nonton film di bioskop sesuai kehendak saya. Maksud saya dengan kata “kehendak” adalah film yang saya tonton memang sesuai kehendak saya (perasaan intinya sama saja ya… -,- . Whatever lah.. hhahaha). Yaps, setelah kemarin saya sempat kecewa dan hopeless sekali karena film yang sudah saya rencanakan akan saya tonton sudah turun alias tidak ada di Golden Teater Kediri ini *salto sambil guling-guling. Padahal masih berapa hari sih, belum juga satu minggu sudah main diturunkan saja. Penonton kecewa nih… :p . Apalagi setelah melihat yang satu ini saya jadi semakin ngiri dan kepengen sekali nonton “9 Summers 10 Autumns”. Awalnya saya memang sudah berjanji dengan Lisa, Zuhrufi, dan Kyky untuk nonton film itu bersama, tetapi apa daya saya sedang dalam keadaan “tepar”. Ya mungkin karena ada sebagian sel limfosit saya yang sedang jalan-jalan sehingga antibodi tubuh saya agak rancu dan akhirnya sistem imun saya ngambek tidak mau bekerja *mongopo... -_- .
Saya kira curhat colongan saya cukup sampai di sini saja. Sekian dan terimakasih *lho… o_O .

Kembali ke coretan saya tentang film yang beberapa jam lalu saya tonton bersama Aim, Mila, Zizi, dan tak lupa Zuhrufi. And the title is…..jreng..jreng… “Cinta Brontosaurus”… (biasa aja deh.. -_-). Film ini diawali dengan adegan masa kecil Dika (Raditya Dika) sewaktu masih SD yang polos sekali (kalau boleh dibilang lebih tepatnya apes) mengenai cinta. Namanya juga anak kecil, masih cinta monyet gitu deh. Karakter Dika dari SD sampai dewasa kurang lebih sama, wajah datar, selalu mengalami putus cinta sampai dia hafal semua karakter cewek, dan menurutnya cinta itu akan selalu berakhir dengan kata kadaluarsa. Kisah Dika yang paling lama adalah dengan Nina (Pamela Bowie), yaitu selama enam bulan dan berakhir dengan kata putus juga. Sampai akhirnya di tengah perjalanannya sebagai penulis yang bukunya akan dijadikan sebuah film dia bertemu dengan Jessica Laura (Eriska Rein). Seorang gadis manis yang sama anehnya dengan Dika yang mulai merasa nyaman berada di dekat Dika. Hampir enam bulan mereka bersama hingga mulai muncul konflik. Mulai dari ketidakpercayaan Dika dengan cinta yang (menurutnya) selalu akan kadaluarsa dan kepesimisannya akan seseorang yang benar-benar ada untuknya. Edgar, adiknya yang masih SD juga sedang mengalami cinta monyet. Dan lewat Edgar, Dika disadarkan dengan kalimat, “Emang kalo sayang butuh alesan, Bang?”. Dalam “Cinta Brontosaurus” ini kisah cinta Dika berakhir happy ending (tumben sekali -_-), kalau yang sudah akrab sama serial “Malam Minggu Miko” pasti sudah hafal sekali dengan akhir PDKT Miko (diperankan Raditya Dika) dengan seorang cewek, semuanya gatot alias gagal total.
Menurut saya pribadi film ini memberi angin segar bagi perfilman Indonesia yang semakin marak dengan film horror yang hanya menampilkan adegan-adegan begituan. Film ini menawarkan tawa bagi penonton. Dapat dilihat sewaktu saya menonton ini seluruh studio dari awal sampai akhir berhasil dibuat tertawa sambil guling-guling *Eh, nggak juga ding. Setidaknya selama kurang lebih dua jam saya bisa sejenak melupakan masalah – masalah saya. Film ini didukung oleh Meriam Belina sebagai bundanya Jessica yang sayang sekali sama Richard, seekor monyet yang sudah dianggap sebagai adik Jessica. Akting Soleh Solihun juga tidak kalah membuat seisi studio tertawa terbahak – bahak. Nama – nama lain yang turut mendukung film ini adalah Ronny P. Tjandra sebagai Mr. Soe, produser yang akan memfilmkan buku Dika dengan dibumbui cerita horor (yang tentu saja ditolak mentah – mentah oleh Dika), Tyas Mirasih sebagai istri Kosasih (Soleh Solihun), sahabat sekaligus sidekick seorang Dika. Beberapa kata dalam film juga sempat membuat saya tertegun sesaat.
-“Kamu percaya soulmate? | enggak..aku percayanya kamu emang buat aku”. Ini kalimat Dika waktu mengejar Jessica untuk terakhir kalinya.
-“Cintailah kayak anak kecil, yang apa adanya...” . Saya setuju nih sama kalimat ini, kalau anak kecil kan jarang tuh yang pacarannya sampai aneh-aneh, paling cuma main ular tangga atau kalau nggak main dakon. Beda sama gaya pacaran anak sekarang. *Eh, emang bener gitu ya…? Kok jadi saya yang sok tau.. -_- . Nah, paling favorit sama kata-kata di akhir film, "Cinta itu harus kayak brontosaurus, kuat sampai salah satu pasangan kita meninggalkan dunia ini".
Sebentar, sepertinya saya tadi belum bayar untuk nonton ini deh, tadi kan masih pakai uangnya Zuhrufi. Hhehe.. *nunduk malu.
 


2 komentar: