Kamis, 13 Juni 2013

Flashfiction : No Title


Hm…bau ini…
Aku mencoba membuka lokus ingatan dalam otak. Masih meraba dan mencari. Membongkar jutaan ingatan yang terekam dalam memori. Dan aku tersadar dari mimpi.

Mimpi seperti itu berkali-kali datang. Tanpa kata atau pun suara bau parfum itu selalu hadir dalam mimpiku. Sejak mimpi itu hadir aku menjadi akrab dengan aroma itu. Dan aku suka dengan aromanya. Segar.

Beberapa waktu berlalu tanpa mimpi dan harum parfum. Tumpukan tugas kuliah perlahan membuatku sedikit lupa tentang mimpi dan harum parfum itu.

“Kring…kring...kring…”
Dering weker mengusik tidurku pagi ini. Masih setengah terpejam aku meraih weker di dekat kepalaku. Oh tidak ! jarum pendek menunjukkan angka enam lebih ! Aku terkesiap dan segera ingat jika hari ini aku ada kuliah pagi pukul tujuh.

Dengan napas terengah aku sampai di gerbang kampus. Aku segera melesat naik tangga untuk menuju lantai dua, kelas untuk kuliah pagi ini.
“Bruk!”
“Maaf, nggak sengaja”, kataku.
“Iya, nggak apa – apa.” Sambil tersenyum orang itu membantu mengumpulkan buku - buku yang terjatuh.
“Terimakasih, maaf aku udah terlambat”, aku menutup pertemuan tak sengaja itu.
Sewaktu melewati sosok tersebut saraf olfaktoriku menangkap hal yang rasanya tidak asing.

Aku sudah duduk di dalam kelas. Nyaris terlambat jika saja dosennya tepat waktu. Aku masih mengingat kejadian yang baru saja kualami. Bau parfum orang itu sama dengan bau yang selama ini hadir di mimpiku. Masih segar. Dan aku masih suka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar