Mereka mengerumuni benda asing
itu. Sepertinya dari masa lalu. Sobekan kertas bertuliskan deretan huruf dan
angka yang tidak mereka mengerti. Hanya sobekan berisi huruf dan angka yang
sepertinya sengaja disusun berurutan. H-1, H-2, E-7, E-8, J-5, J-6, D-8, D-9, F-7, F-8, I-8, I-9. Apa makna deret ini?
Siapa manusia dari masa lalu yang meninggalkan ini?
Untuk apa sobekan kecil ini di masa lalu? Masih bertanya – tanya dan memutar otak. Sebagian dari mereka mengeluarkan peralatan canggih yang bisa menerangkan benda apa itu. Peralatan itu mencoba mencetak benda asing tersebut dan memproyesikan dalam bentuk butiran partikel di udara. Namun, mereka harus puas dengan hasil yang ditunjukkan peralatan canggih itu, error analysis. Tanpa mereka tahu sobekan itu begitu berarti bagi seseorang di masa lalu. -Tahun 3013-
Untuk apa sobekan kecil ini di masa lalu? Masih bertanya – tanya dan memutar otak. Sebagian dari mereka mengeluarkan peralatan canggih yang bisa menerangkan benda apa itu. Peralatan itu mencoba mencetak benda asing tersebut dan memproyesikan dalam bentuk butiran partikel di udara. Namun, mereka harus puas dengan hasil yang ditunjukkan peralatan canggih itu, error analysis. Tanpa mereka tahu sobekan itu begitu berarti bagi seseorang di masa lalu. -Tahun 3013-
***
Apa dia sudah mulai tidak waras?
Meringkuk di salah satu sudut kamarnya. Menangis sampai air mata habis. Tidak
mau makan atau minum. Lalu suhu tubuh yang mulai menghangat tanpa sebab. Dan
suara lembut mama yang mengetuk pintu menyuruhnya keluar untuk makan. Dia
memang tidak bersyukur. Dia ingat
perkataan orang itu jika dirinya sedang malas makan. Di luar sana banyak anak yang tidak
seberuntung kamu. Mereka harus berjuang demi mendapat sesuap nasi. Dasar nggak
bersyukur, cepat makan sana. Tapi itu dulu. Matanya melirik sobekan kertas
bertulis deretan huruf angka itu. H-1, H-2, E-7, E-8, J-5, J-6, D-8, D-9, F-7, F-8, I-8, I-9. Sengaja dia sebar semua
sobekan itu di hadapannya. Ingin mereka ulang semua cerita di baliknya. Dengan
sobekan itu dia dan orang itu bisa memasuki sebuah ruang besar dengan banyak
kursi berjejer. Yang dia tahu di sana mereka pernah bahagia. Menonton layar
besar yang menampilkan gambar bergerak. Tertawa karena adegan yang lucu.
Ledekan orang itu tiap kali dia terbawa suasana haru cerita. Atau mereka yang
kedinginan di tempat itu karena pendingin ruangan terlampau rendah suhunya. Semuanya
masih dia ingat dengan jelas. Tanpa ada yang terlewat. –Tahun 2013-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar