Secangkir kopi dan
sepotong roti menemaninya malam ini serta suara lembut Afgan dengan “I.L.U”-nya
yang mengalir melalui earphone dan
memasuki kedua telinganya. Hari ini entah mengapa berkali-kali dia putar dan
dengarkan. Hari ini mereaksikan kembali endapan ingatan yang ada dalam cerebrum-nya. Tempat itu, jalan yang dia
lalui, suasana itu, bahkan bawahan rok hitam yang dia pakai, sama seperti
waktu-waktu itu. Masa itu sudah berlalu, bisakah dia kembali ke masa itu meski
hanya ingatannya saja yang bisa meraba? Baginya, kenangan adalah kesempatan
kedua yang diberikan Allah ketika waktu tidak dapat diputar kembali. 3 tahun +
5 bulan + 20 hari yang lalu. Masih terlalu dini baginya untuk benar-benar memahami
dan mengerti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar