Saya Kesal :(

Caution :  Tulisan ini mengandung sedikit bubuk kebencian. Jadi lebih baik tidak usah dibaca.

Hanya ingin sedikit bercerita agar hati ini lebih lega. Bukan bermaksud menebar kebencian, hanya ingin berbagi dan menenangkan diri. Mendadak muncul lagi perasaan kesal dan benci terhadap orang yang mengambil tas saya kapan lalu. Bukan masalah uang atau barang – barang berharga saya yang diambil dan tidak kembali, tetapi setelah itu “dia” menyisakan beberapa masalah untuk saya. Saya harus mengurus kembali dari awal rekening saya di bank, harus minta surat keterangan dari kepolisian, dan baru saja mendadak “parno” gara-gara lihat twit-twit @info_SNMPTN yang sedang membahas pensil 2B untuk ujian yang asli dan yang KW alias palsu. Tahukah dia kalau saya menyimpan dua
buah pensil yang terjamin keasliannya untuk ujian nasional saya nanti di tempat pensil dalam tas yang dia ambil? Tidak mengerti kah dia kalau pensil untuk ujian itu keasliannya juga penting agar bisa lolos scanner?  Tidak tahu kah dia jika moment Ujian Nasional ini adalah salah satu moment penting bagi saya? Itu sudah saya persiapkan sejak jauh-jauh hari. Mengapa saya yakin itu asli? Karena yang satu merk-nya LYRA (yang konon katanya terjamin keasliannya, mungkin karena belum ada yang nge-bajak produk ini), yang satu adalah pemberian dari tempat bimbel saya sewaktu try out kapan lalu. Dan itu sudah saya teliti keasliannya. Ada tulisan “Neutron Yogyakarta”-nya juga, kata mbak yang di Front Office (FO) itu yang langka dan menjadikan mahal. *hhehe.  Nah, kesal saya karena ternyata baru saja saya meneliti bahwa pensil – pensil saya yang baru KW semua! Sebelumnya saya memang sudah bisa ikhlas atas milik saya yang diambilnya secara tidak terhormat itu, tetapi setelah beberapa kepanikan barusan mendadak terbersit perasaan kesal dan tidak ikhlas. Ya Allah, apakah ini cara-Mu untuk melihat seberapa kuat keikhlasan hamba? Apa ini bentuk kasih sayang-Mu terhadap hamba? Ya Allah, ikhlaskan hati ini, lapangkan ia agar dapat memberi maaf dengan tulus kepada siapa pun dia. Tenangkan hati ini agar lebih yakin bahwa “you’ll give me what’s best”.