Ya Allah, aku bahkan tidak sanggup mengatakan ini benar atau salah. Aku harus memohon ampun atau memohon ridhaMu. Harus bahagia atau menangis sedih. Aku tidak tahu. Semua mengalir begitu saja. Aku seperti berjalan tanpa bisa menghukumi apa yang sedang kulakukan. Allah, aku hanya seorang yang hina dan bodoh yang masih sangat membutuhkanMu. Begitu bodohnya aku sampai tidak sanggup mengatakan benar atau salah. Hak atau batil. Dosa apa surga. Hanya kegamangan dan kegalauan yang sanggup diungkapkan. Aku malu dengan tangisanku sendiri. Tidak mengerti tangisan itu sebagai refleksi apa. Refleksi penyesalan, kebingungan, tidak punya pegangan, atau kebahagiaan. Ya Rabb, Engkau lebih tahu, Engkau paling tahu. Aku tidak tahu harus meminta apa kepadaMu. Meminta petunjuk untuk apa saja aku tidak sanggup. Yang sanggup ku minta hanya berikanlah jalan terbaik, berikanlah yang terbaik menurutMu, ampuni dosa-dosaku, ampuni dosa kedua orang tuaku,ampuni dosa-dosa kami semua. Aku tahu Engkau lebih tahu. Engkau lah sutradara di atas sutradara yang mengetahui awal dan akhir, yang menjalankan skenario pertemuan dan perpisahan, yang menjalankan cerita hidup dan mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar